Pacaran?

 Apa sih pacaran itu?

      Pacaran adalah menjalin hubunga dengan lawan jenis, mengaitkan antara perasaan yang lebih kepada seseorang. Banyak yang menganggap bahwa pacaran itu sebagai penyemangat hidupnya, sebagai tempat untuk berkeluh kesah dan blablabla masih banyak lagi. Namun, hal seperi itu, menurut gue, adalah anggapan yang salah, kenapa? Pacaran itu hanya sebatas pertemanan yang dekat, kita berkenalan secara mendalam terhadap pribadi seseorang. Penyemangat hidup bukanlah ada pada pacar, seharusnya penyemangat hidup itu ditujukan kepada keluarga, terutama orang tua yang telah membesarkan kita, karena merekalah kita diajarkan sikap-sikap, moral, etika, pengetahuan dasar, dan kasih sayang, curhat kepada keluarga lebih aman dibandingkan dengan pacar. Pacar sewaktu-waktu dapat putus, ada bekas pacar, namun keluarga dia akan selalu ada dan tak pernah putus, tidak ada kan yang namanya bekas keluarga atau bekas orang tua? Pacar itu tak lebih hanya dari sebatas pertemanan dekat belaka. Hidup ini harusnya berkualitas, kita hidup hanya sekali, kita tidak dapat mengulang waktu. Jadikan hidup loe bermanfaat buat orang-orang yang loe sayang. Ingat, Jangan melebih-lebihkan pacar! pacar bisa menyakiti, pacar bisa meninggalkan kita. Dan di Islam pacaran itu hukumnya HARAM.



Gimana sih Pacaran yang Baik?

           Kita memang enggak bisa hidup sendirian. Butuh bersosialisasi dengan orang lain. Salah satu bentuknya adalah pacaran. Tapi… kok banyak betul persoalannya ketika berhubungan dengan si lawan jenis?
Pacaran merupakan salah satu pilihan dalam hidup kita. Ada yang sudah siap secara mental, ada juga yang belum. Namanya juga pilihan, tentu saja ada untung dan ruginya. Tapi yang jelas, pacaran adalah salah satu tahap yang mengantar mental kita ke tahap berikutnya: kedewasaan. Sebab, dalam hubungan pacaran, kita "dilatih" untuk mengenal orang lain, beradaptasi, bertoleransi, maupun memutuskan sesuatu yang sulit (putus, misalnya).
Banyak hal yang bisa kita pelajari saat berinteraksi dengan lawan jenis ini. Dan tentunya, banyak pula pertanyaan yang kadang bikin sakit kepala. Ini dia begini-begitu soal pacaran.
1. Pacaran yang baik itu seperti apa?
Pacaran yang baik adalah pacaran yang sehat, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Sehat secara fisik maksudnya tidak saling menyakiti fisik kedua belah pihak dalam arti tidak menimbulkan kehamilan, tidak ada kekerasan fisik (memukul atau dipukul, menendang atau ditendang, dan sebagainya).
Sehat secara psikis berarti tidak mengganggu jiwa, tidak mengakibatkan perasaan jadi tertekan, membuat sedih, gelisah, takut, dan seterusnya.
Sedangkan sehat secara sosial maksudnya tidak mengganggu masyarakat dan tidak melanggar nilai-nilai yang ada di masyarakat.
2. Bagaimana cara menolak orang?
Bilang saja terus terang kalau kita tidak cinta padanya. Sampaikan dengan cara yang santai tapi tegas. Jangan pernah menolak dengan cara mendiamkan, menghindari, atau bahkan bersikap kasar terhadapnya. Kita juga pasti tidak suka diperlakukan seperti itu, kan?
3. Apa yang harus kita lakukan kalau sudah tidak cocok dengan pacar?
Ngobrol, dong. Bicarakan pada pacar apa yang kita rasakan dan kemungkinan untuk memperbaikin hubungan. Cocok atau tidak, kan masih bisa dikompromikan. Jika perlu, berikan kesempatan kedua. Tetapi, kalau sudah dicoba berkali-kali enggak mempan juga, berarti "putus" jadi pilihan terakhir. Tentunya atas kesepakatan berdua.
4. Bagaimana cara menolak pacar bila ia memaksa untuk melakukan hubungan seks?
Katakan "tidak" dengan tegas apabila ia memaksa. Beri tahu dia risiko dan konsekuensi yang akan dialami jika tetap nekat melakukannya. Memangnya yakin mau jadi nyokap atau bokap dari sekarang?
5. Bagaimana cara menghadapi pacar yang lagi marah?
Jangan gengsi minta maaf kalau memang kita yang salah. Dan kalau ada yang mengganjal, bilang secara jelas (jangan dibiasakan tuh pakai "bahasa batin", bisa salah tangkap nanti). Setelah bicara, jangan ogah mendengarkannya. Setelah itu, buka diri dengan kompromi-kompromi baru.
6. Bagaimana menghadapi pacar yang cemburuan?
Jujur dan terbukalah sama pacar. Kalau tidak ada yang disembunyikan, maka pacar enggak punya peluang untuk cemburu. Bila cara ini enggak membuatnya "jinak", berarti memang ada yang salah dengan dirinya. Atau, jangan-jangan ada yang salah dengan sikap kita. Obrolkan saja.
7. Bagaimana sebaliknya bersikap jika cinta ditolak?
Setiap orang berhak mencintai dan dicintai. Begitu pula sebaliknya. Kita boleh jatuh cinta sama siapa pun, tapi orang lain juga berhak enggak cinta sama kita. Jadi, ya santai saja. Anggap saja cinta itu karet penghapus tak bertuan di pojokan kelas. Kita bisa pungut kapan pun dan memanfaatkannya atau dibiarkan begitu saja.
Memang rasanya enggak enak kalau ditolak. Tapi, percaya deh, perasaan kacau-balau itu hanya bertahan, paling lama, satu bulan kok. Tendang saja tu orang itu jauh-jauh, dan tengok pojokan kelas sebelah, barangkali ada orang lain yang enggak kalah menarik.
8. Bagaimana komunikasi yang baik antara cowok dan cewek?
Komunikasi yang baik antara cewek-cowok sama saja dengan berkomunikasi dengan orang lain. Usahakan tidak mendominasi pembicaraan atau sebaliknya, sangat pasif. Jadilah pendengar dan pembicara yang baik. Biarpun enggak sabar, usahakan tidak memotong pembicaraannya. Jangan lupa, pertengkaran sering kali terjadi hanya karena cara kita menyampaikan pendapat enggak pas.
9. Bagaimana cara cewek untuk bisa mendekati cowok?
Ya, cewek pun berhak menyatakan perasaannya ke cowok. Buat para cewek, carilah cara yang pas, misalnya jangan terlalu mencolok kalau baru pendekatan tahap awal. Ajak teman lain, lalu tunggu reaksinya. Kalau positif, baru mulai pendekatan yang lebih personal. Yang penting, jangan terburu-buru, santai, dan yakin.
10. Bagaimana kalau ortu belum mengizinkan kita pacaran?
Ortu bukan monster yang tidak bisa ditanya kan? So, tanyakan alasan ortu. Biasanya mereka melarang karena khawatir hal-hal negatif menimpa kita. Kalau kita yakin hal itu tidak akan terjadi, maka kita perlu membuktikan kepada orangtua bahwa kita sudah cukup dewasa dan dapat dipercaya. Selain itu, kita perlu membuktikan bahwa kita bisa bertanggung jawab, misalnya jadi rajin belajar dan prestasi meningkat, bukan malah turun gara-gara pacaran.



Masalah-masalah dalam Pacaran


          Dari hasil pengamatan gue, banyak yang bilang males pacaran soalnya bikin sering galau, buang-buang waktu, takut dikecewain, dsb ~
Dan ini adalah curhatan para galauers yang bilang “say no to pacaran”, check this out :
1. Kecewa
Dari 100 responden, 99 responden mengaku sering mengalami kekecewaan terhadap pasangannya *ah yang bener?* Kalo ditanya bener atau ngga, jawabannya adalah BENER BANGET, dan alasannya itu macam-macam, ada yang bilang kurang perhatian, ngga setia, blablabla..
Sebenernya, menurut ahli psikologi, perasaan kecewa sama pasangan itu wajar! dan pasti bakal terjadi pada setiap pasangan, baik pasangan yang masih cinta monyet, sampe pasangan yang udah serius sekalipun.Why?
Alasan pertama, adalah karena semua orang punya impian. Gue yakin, lo semua yang baca post gue ini pasti punya kan impian tentang pacar lo? Ada yang pingin pacarnya itu ganteng, cantik, setia, dll. Nah, ini yang jadi sebabnya, semua orang memiliki kriteria tentang pacar idaman, tapi ngga semua kriteria yang diinginkan ada di dalam pribadi pacarnya, makanya semua orang pasti sering merasa kecewa terhadap pacarnya masing-masing.
Alasan kedua, yaitu karena sikap orang itu sendiri, sikap yang gimana? sikap “menbanding-bandingkan”. Dari semua nasihat yang sering gue denger, katanya sikap kaya gini engga bagus, dan itu emang bener! Menurut blog yang gue udah lupa, masalah yang sering terjadi itu, kalo satu orang ngebandingin pacarnya sama mantannya, kalo pacarnya yang sekarang punya kekurangan, di pikiran orang gitu pasti “Dulu mantan gue blablabla, sekarang punya pacar malah blablabla”. Begitu pula pacarnya, makanya kecewa itu pasti datang lagi datang lagi. (aaahh please deehh.. Gue benci banged kalau gue dibandingin sama mantannya)
2. Kurang Perhatian
Kalo buat masalah ini sih relatif, bisa jadi emang orangnya yang kurang perhatian, atau emang penilaian pacarnya yang kurang objektif. Tapi teori-teori yang bisa ngungkapin ini gue tulis di bawah nih :
- Yang pertama, karena “Two Face”. Maksud two face di sini itu, jadi misalnya si A, dia naksir ke si B, nah dalam masa-masa pdkt, si A perhatiaan banget ke si B biar dapet nilai (+) dari si B, tapi setelah jadian si A udah ngerasa puas, jadi mulailah dia menunjukkan sifatnya yang sebernarnya (gue pernah ngalamin ini). Nah, ini ada tips tambahan buat loe yang lagi punya gebetan, nilai gebetan lo masing-masing secara detail! Apakah dia itu jujur atau ngga, soalnya kejujuran itu paling penting bray ~
- Yang kedua, karena orang ketiga, keempat, kelima, dst. Kenapa gue bilang begini? Dalam teori aslinya sih “karena pihak lain” tapi gue tulis begini soalnya kemungkinannya banyak. Bisa aja dalam dua orang yang pacaran, di saat si A butuh perhatian, si B malah lagi sibuk dan ngga bisa perhatiin dia, akhirnya ada si C yang emang beneran care ke si A, akhirnya saat si A ngerasa ngga diperhatiin dan dia udah ngga perhatian ke si B, malahan si B lagi butuh perhatian, karena si B ngerasa ngga diperhatiin sama si A, datanglah si D yang lagi berusaha deketin si B dan perhatian setengah badai ke si B *pusing gue ngejelasinnya*
Yaah intinya, begitulah hubungan yang saling berkaitan dan berkaitan di antara percintaan mereka -_-
3. Lebay alias Berlebihan
Semua yang lebih itu baik, tapi ngga berlebihan! Inilah contohnya :
a. Cemburu = Cemburu itu tanda cinta? emang bener. Tapi kalo cemburunya berlebihan, si dia pasti ngerasa risih sendiri, soalnya baru deket sedikit sama cewe/cowo aja langsung diomelin. (gue pernah diomelin nih)
b. Protektif = Punya rasa ingin melindungi orang yang disayang itu mulia banget! Tapi kalo sampe overprotektif, bisa-bisa cap “malaikat” yang ada di pacar lo itu bisa berubah jadi cap “devil” buat dia. Apalagi kalo misalnya baru mau jalan kemana bareng temen sendiri langsung bilang “ngga boleh”, dijamin ngga sampe 1 bulan lo langsung diputusin . (contohnya seperti temen gue).
c. Perhatian = Perhatian itu wajib! Biasanya ini buat cewe, kadang-kadang saking pengennya dibilang perhatian sama pacarnya, sampe sms tiap 1 jam sekali nanyain “Lagi ngapain?” “Udah makan belum?” “Kamu dimana?” dkk. Kalo pacarnya fine aja sih gapapa, tapi kalo pacarnya itu lebih ke yang calm dan cuek, apalagi kalo pacarnya itu sibuk, pasti bakal ngerasa “Ini orang nyebelin banget sih, nanya mulu”. (ini kayak temen dari temen temennya temen gue)
4. Engga Setia
Punya pacar ngga setia? Eewww.. Males badaai !!!. Kalo loe punya pacar dan dia selingkuh atau nyimpang ke orang lain. Mending putusin aja! Bukannya gue sadis atau gimana, loe ngasih dia kesempatan kedua atau ketiga sih gapapa, tapi kalo sampe 3 kali bahkan lebih pacar loe itu selingkuh, cuma dua saran gue yaitu “Putusin sekarang!” atau yang kedua “Mati aja loe” -_-"
5. Boossaaaaaannn
Naaah ini yang paling sering dialami oleh pasangan-pasangan berbahagia, menurut teori para ahli percintaan entahlah siapa namanya, terlalu sering kita berinteraksi dengan pasangan bisa menimbulkan rasa bosan. Hmm.. buat yang ini gue setuju banget, apalagi kalo misalnya yang udah pacaran bertahun-tahun. Jangankan yang pacarannya cuma main-main, yang udah ngaku cinta mati pun pasti pernah bosen sama pacarnya
Rasa bosan ini bisa dihindari dengan berbagai cara, yaitu:
a. Cari Hal Baru
b. Lakuin Hobi Loe
c. Kumpul Bareng Sahabat Loe 

Tapi, katanya pacaran dalam Islam itu HARAM dan Islam juga tidak mengajarkan umatnya untuk berpacaran. Bener gak sih?


      Pacaran dapat diartikan bermacam-macam, tetapi intinya adalah jalinan cinta antara seorang remaja dengan lawan jenisnya. Praktik pacaran juga bermacam-macam, ada yang sekedar berkirim surat,
telepon, menjemput, mengantar atau menemani pergi ke suatu tempat, ngapel, sampai ada yang layaknya pasangan suami istri.
      Lalu bagaimana pacaran dalam pandangan Islam???
Istilah pacaran sebenarnya tidak dikenal dalam Islam. Untuk istilah hubungan percintaan antara laki-laki dan perempuan pranikah, Islam mengenalkan istilah khitbah atau ta'aruf (meminang). Ketika seorang laki-laki menyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan maksud akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam, seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang dengan nafsu, dan melakukan selayaknya suami istri.
      Ada perbedaan yang mencolok antara pacaran dengan khitbah. Pacaran tidak berkaitan dengan perencanaan pernikahan, sedangkan khitbah merupakan tahapan untuk menuju pernikahan. Persamaan keduanya merupakan hubungan percintaan antara dua insan berlainan jenis yang tidak dalam ikatan perkawinan.
      Dari sisi persamaannya, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan antara pacaran dan khitbah.
Keduanya akan terkait dengan bagaimana orang mempraktikkannya. Jika selama masa khitbah, pergaulan antara laki-laki dan perempuan melanggar batas-batas yang telah ditentukan Islam, maka itu pun haram. Demikian juga pacaran, jika orang dalam berpacarannya melakukan hal-hal yang dilarang oleh Islam, maka hal itu haram.
     Allah telah menjadikan rasa cinta dalam diri manusia baik pada laki-laki maupun perempuan. Dengan adanya rasa cinta, manusia bisa hidup berpasang-pasangan. Adanya pernikahan tentu harus didahului rasa cinta. Seandainya tidak ada cinta, pasti tidak ada orang yang mau membangun rumah tangga. Seperti halnya hewan, mereka memiliki insting seksualitas tetapi tidak memiliki rasa cinta, sehingga setiap kali bisa berganti pasangan. Dasar hewan!!
      Menyatakan cinta sebagai kejujuran hati tidak bertentangan dengan syariat Islam. Karena tidak ada satu pun ayat atau hadis yang melarangnya. Islam hanya memberikan batasan-batasan antara yang boleh dan yang tidak boleh dalam hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri.
Di antara batasan-batasan tersebut ialah:

1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kepada zina
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32) Maksud ayat ini, janganlah kamu
melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa menjerumuskan kamu pada perbuatan zina. Di antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk
bergandengan tangan, berciuman, dan lain sebagainya.
2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya
Rasulullah SAW bersabda, "Lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). "
3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya
Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahramnya untuk berdua-duan. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak mahramnya, karena ketiganya adalah setan." (HR. Ahmad)
4. Harus menjaga mata atau pandangan
Sebab mata kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman, "Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka.....Dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka..." (QS. An-Nur: 30-31). Yang dimaksudkan menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan, tidak melepaskan pandangan begitu saja apalagi memandangi lawan jenis penuh dengan gelora nafsu.
5. Menutup aurat
Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak, memakai "make up" dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apa lagi masuk surga) Selagi batasan di atas tidak dilanggar, maka pacaran hukumnya boleh.
Tetapi persoalannya mungkinkah pacaran tanpa berpandang-pandanga dan,
berpegangan, bercanda ria, berciuman, dan lain sebagainya? Kalau mungkin silakan berpacaran, tetapi kalau tidak mungkin maka jangan sekali-kali berpacaran karena azab yang pedih siap menanti loe!!.








Aaaaaaahh cape gue. Cukup sekian yaa postingan dari gue tentang pacaran. Makasih :)
(DcMarais)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar